CINCIN DI JARI MANISMU ADALAH SEPI DAN LUKAKU
OLEH : Robbi Nurhidayah
bulan hilangkan cahayanya,
malam jadi gelap segelap perasaan ini
bulan hilangkan cahayanya,
gelapnya malam sejati, sesejati hati ini menunggu
jika suatu hari nanti kita bersua
pastilah nanti kita berpisah
sebab apa,
sebab hatimu tidak inginkanku
terlalu sering aku bayangkan
dan teramat indah aku impikan
hari-hari yang akan aku lalui, diindahkan oleh senyummu tiap pagi menyapa aku dengan lembut
sambil kau alunkan suara lembutmu seraya berkata, ini sarapan untukmu mas
tapi itu hanya mimpi hanya bayang semu
karena nyatanya kini kau indahkan dirimu dengan cincin pertunanganmu dengan lelaki lain
indahnya dirimu duhai dinda, namun sakitkan aku hingga aku tertusuk oleh bayang dan impian
aku luka pada kesepian
cincin yang tersemat dijari manismu
menandakan kau tidak pantas untuk aku impikan dan tak boleh lagi aku bayangkan
impian dan bayangan itu terus menusukku, menusuk terus sampai tubuhku terkulai tak berdaya
lalu aku mati, dikubur di sebuah desa kecil, dikubur di bawah nisan tanpa nama
sepi, sendiri, hati terluka melihat senyum bahagiamu
aku benci !!!!!
aku benci seperti ini, apakah tidak ada kesempatan bagi seonggok daging ini
kalau ada kesempatan, biar aku perbaiki lagi
cincin yang tersemat di jari manismu
mencekik leherku hingga memutus tenggorokanku
cincin yang tersemat di jari manismu
mengikatkan aku pada sebuah pohon harapan, dan harapan itu sendiri berada di puncaknya
aku tidak bisa bilang tidak mencintaimu
aku tidak bisa bilang tidak menyayangimu
aku tidak bisa bilang tidak menginginkanmu
aku tidak bisa bilang, TIDAK !!!!
kau ajak aku terbang kau ajak aku berlari
kau jatuhkan aku ke bawah kau jegal kakiku dengan keras
kau, kau tidak akan pernah tau isi hati ini
karena kau hanya memberikan harapan kepadaku namun tidak memberiku kesempatan
cincin di jari manismu
melambangkan kebahagiaan sekaligus luka
cincin di jari manismu
adalah luka dan sepi diriku
Ketika sepi, aku mulai menyanyikan bait-bait puisi yang aku buat di tengah hingar bingar keramaian. sepi itu asik, sepi itu tenang, sepi itu segalanya, dan sepi itu caraku mendapatkan tuhanku. Jika aku tidak mendapatkan sepi satu hari saja, berarti aku merasakan sangat kesepian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar